Ku Puisikan Waktu

Selamat malam jiwa


Selamat malam jiwa,
Yang namanya tersebut dalam doa,
Yang raganya ku peluk lewat angin,
Yang selalu ku rindu melalui lagu.
*


Selamat malam jiwa #2

Selamat malam jiwa.
Yang cintanya hanya sekejap saja.
Tapi meninggalkan pedih tak terkira.

*


Selamat malam jiwa #3


Selamat malam jiwa yang raganya dipeluk orang lain,

Taukah kamu,
Kalau namamu selalu tersebut dalam tiap doaku.
*


Selamat malam jiwa #4

Selamat pagi jiwa,
Yang terpisah jarak pada masa.
Hingga tak tau entah dimana,
Hanya sebatas inikah kita?
*


Senjaku

Di senja awal pertemuan kita
Hingga berlanjut banyak senja yg indah saat bersama
Namun akhirnya kau menghilang
Pada Beratus senja yg hampir tak terhitung
Membuat senjaku tak lagi indah seperti saat bersama mu
*


Senja #2

Butuh berapa senja lagi,
Hingga kau kembali.
Tak cukupkah kau,
melewatkan begitu banyak senja kita.
Atau kau memang benar-benar mendefinisikan tentang senja.
Yang datang dengan keindahan yang sementara,lalu pergi meninggalkan kegelapan
*


Selamat pagi

Selamat pagi penikmat rasa ku,
Seperti halnya jiwa yang merindu
Yang tak sanggup menunggu
untuk ketemu kamu
*


Tentang pagi


Aku merasa pagi adalah awal kehidupan.
Ketika semburat jingga mulai terbit dari timur.
Perlahan gelap mulai berganti terang. hawa dingin masih terasa merasuk ke tulang.
Mata masih terkantuk-kantuk sembari bangkit dari tempat tidur dan kehidupanpun dimulai.
Pagi selalu indah..
Saat malam menawarkan banyak janji-janji kehidupan yang lebih baik.
Dari hari lalu yang mungkin menyakitkan,
Ada kalanya terpuruk,sakit,jatuh dan terluka..
Pagi adalah pembuktian atas mimpi malam lalu.
Tak perduli sesakit apapun usaha siang nanti.
Namun pagi tak pernah ingkar janji.
*


Rindu malam

Aku menitipkan rindu pada gelap malam
Juga pada dingin yang melingkupinya Sunyi ini membelenggu ku
Teramat mengungkung ku
Dan kau mengacuhkan ku,lagi..
Menyisakan begitu banyak lara yang menyiksa.
Katakan padaku,
harus bagaimana aku tanpamu
*


Rembulan malam

Layaknya rembulan pada malam.
Kaulah sebaik-baik alasan,
Untuk bangkit dan bertahan.
Ketika hati mulai rapuh,
Keyakinan yang membuat kembali teguh.
Berilah alasan cinta..
Hal apa yang membuatku harus mempertahankanmu..
Bersedia menunggumu..
Atau mungkin aku sudah terlalu terbuai dengan kata dan janji yang teramat manis darimu.
Ah.. semua ini memang kebodohanku.
Aku terlalu mudah menaruh hati padamu,
Dan cintaku yang terlampau dalam membuat aku semakin tersesat.
Aku tersesat di belantara rindu yang mengharu biru.
Masih sanggupkah aku menunggu..
*
Fionaz
Fionaz Hanya manusia biasa yang berusaha jadi bermanfaat untuk sesama. Seorang freelance writer dan blogger, untuk kerja sama bisa dihubungi melalui email: fionazisza03@gmail.com

Posting Komentar untuk "Ku Puisikan Waktu"