Mbolang, Nggembel Di Kota Surabaya


Surabaya, dulu sekitar tahun 2006 sampai 2008 saya pernah tinggal di kota ini.
Hingga pada suatu hari, saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman Lamongan, suatu kota kecil bila dibandingkan Surabaya, tapi infrastruktur di Lamongan mulai dibenahi agar tidak tertinggal dengan kota-kota sekitarnya seperti Gresik, Mojokerto ataupun Tuban.
Hanya sesekali saja saya datang ke Surabaya, kadang untuk menyambangi ibu atau kakak yang memang tinggal di Surabaya, atau bila ada keperluan atau juga sedang ingin jalan-jalan saja, tapi alasan yang terakhir ini jelas jarang sekali.

Sehari sebelumnya saya diberi tahu oleh teman kalau ada even produk penambah darah yang diselenggarakan di hotel grand Darmo Surabaya.
(Ini akan saya ulas di blog saya selanjutnya)
Sebenarnya saya ragu, apa jadi berangkat atau tidak karena jujur saya jarang melakukan sesuatu yang sifatnya mendadak apa lagi saya memiliki 2 anak yang masih dikata selalu ingin ikut ketika emak nya berkegiatan. Oleh karena itu saya pikir suatu hal pasti membutuhkan beberapa persiapan.
Kalau kurang persiapan saya takut dijalan membutuhkan sesuatu atau apa ingin membeli tapi tak tahu tempat dan begitulah ke'parno'an saya.
Namun stigma yang kadung menempel pada kepala saya ini ternyata salah besar.
Setelah berdiskusi akhirnya saya dan teman memutuskan jadi berangkat.
Dan kebetulan anak-anak saya libur sekolah dan acaranya tidak melarang anak-anak ikut jadi apa salahnya kalau mereka ikut.

Kami sepakat menggunakan kereta api menuju Surabaya, karena anak-anak cuma pernah sekali naik kereta api, alasannya saya sekeluarga terbiasa menggunakan motor atau kalau berangkat bersama kami memilih menyewa mobil. Yah gitu.. biar bisa berhenti dimana saja ketika kami ingin membeli sesuatu.
Kami berangkat dari rumah pukul 5.30 naik motor, setelah dititipkan diparkiran kami lanjutkan naik bus menuju terminal Lamongan. Turun bus setengah berlari karena jadwal keberangkatan kereta 1 menit lagi, pas naik tak lama kereta melaju. Alhamdulillah..

Perjalanan Lamongan- Surabaya memakan waktu 1 jam kami tiba di stasiun pasar Turi.
Keluar area stasiun kami langsung mencari tempat makan untuk sarapan.
Setelahnya, berjalan-jalan diarea dekat situ dan tak lupa foto-foto.
Hampir jam 8 kami memutuskan berangkat ke hotel dengan naik grab mobil. Ah.. dijaman yang serba canggih saya baru pertama kali naik grab atau sejenisnya.
Sesampainya, tak ketinggalan selfi-selfi didepan hotel dulu.

Puas berfoto kami masuk, oleh resepsionis diarahkan langsung ke tempat acara berlangsung yang terletak di lantai 13.
Sembari menunggu peserta lain yang berdatangan, saya diperkenalkan oleh teman saya pada rekan sesama blogger.
Saya yang bukan apa-apa ini merasa sangat beruntung bisa bertemu mereka secara langsung.
Tak lama acara pun berlangsung dengan meriah, menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya juga testimoni produk bagi yang sudah menggunakannya.
Di akhir acara, ada bagi-bagi door price.
Setelah penutupan acara, kamipun makan siang.
Setelah perut kenyang, jam 12.30 kami memutuskan jalan-jalan karena jadwal kereta kami masih jam 16.40
Mencari lokasi di map. Taman mana yang terdekat, ternyata taman bungkul terletak di depan hotel. Kami tinggal menyeberang saja, anak-anak langsung bermain, saya dan teman duduk-duduk menikmati udara taman sambil mengawasi mereka.
Karena anak-anak mudah bosan, jadi ketika puas bermain si adik merengek minta pindah lokasi.
Setelah bernegosiasi, akhirnya kami memutuskan naik bus Surabaya, yang cara beli tiketnya harus menukar dengan sampah, harga 1 tiket setara dengan menukar 3 botol air mineral ukuran 1,5lt. atau kalau menggunakan botol ukuran 600lt membutuhkan 5 botol. untungnya teman saya memiliki tiketnya.
Kami berjalan mencari halte bus terdekat yaitu halte Darmo.
10 menit menunggu, bus datang.
Saat kami masuk, karena dibawah penuh jadi diarahkan ke atas. Dan dapat kursi yang paling depan.
Seru sekali, anak-anak sampai lupa rasa capeknya.

Masa berlaku tiket yaitu 2jam perjalanan keliling-keliling kota Surabaya, jadi terserah bisa turun di halte manapun. Mau turun di halte awal pun boleh. Aku dan teman sepakat turun di halte dekat royal plaza,
Kemudian jalan kaki hendak ke royal. Melewati perpustakaan Surabaya, gedung berwarna putih dengan pelataran yang cukup lebar menarik minat anak saya untuk mengetahui ada apa saja di dalamnya.

Kamipun masuk ke dalam, setelah registrasi kami masuk. aku yang memang hobi baca buku, langsung tersihir dengan rak-rak berisi buku yang berjajar rapi, di sini di sedia kan komputer untuk permainan anak, sedangkan kawan ku langsung menyalakan komputer yang tersedia gratis plus WiFi nya.

Ku lirik sekilas jam ku, sudah jam 3 sore ternyata, kami pun bergegas berangkat ke stasiun dengan naik grab mobil lagi. Sampai di stasiun kami setengah berlari lagi karena takut kereta sudah berangkat.
Sementara temanku beli tiket untuk kami berempat, anak ku minta "roti'O".
Setelah palang pintu keluar di buka, kami pun berdesak-desakan masuk dan setengah berlari karena takut tidak kebagian tempat duduk, maklum saja karena waktu itu tepat malam minggu yang jelas padat penumpang.

Diperjalanan si adik tertidur pulas, mungkin dia lelah karena seharian jalan-jalan, si kakak menikmati perjalanan sambil sesekali main hp.
Fionaz
Fionaz Hanya manusia biasa yang berusaha jadi bermanfaat untuk sesama. Seorang freelance writer dan blogger, untuk kerja sama bisa dihubungi melalui email: fionazisza03@gmail.com

Posting Komentar untuk "Mbolang, Nggembel Di Kota Surabaya"