Resensi Novel Ada Nama Yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi
“Sebelum memutuskan pergi
Ingatkan aku cara cepat melupakan”.
Review novel Ada Nama Yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi - Perjumpaan perdana saya dengan kang Maman Suherman terjadi
saat saya mengikuti suatu acara di Universitas Airlangga Surabaya dalam acara
Seminar Gizi. Sebelumnya saya sering melihat kang Maman wara-wiri di TV dan
juga sosial media, dan perjumpaan pertama ini jelas membuat kesan yang berarti
sampai akhirnya saya ingin punya buku karya kang Maman.
Awal saya tau novel dengan judul Ada Nama Yang Abadi di
Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi saat nggak sengaja lihat postingan Instagram kang
Maman Suherman tentang novel ini. Saya seolah tersihir dengan judulnya, yang
akhirnya sukses bikin saya penasaran parah.
Setelah novel ini sudah di tangan, pikiran saya langsung berkelana mencoba menebak apa
yang tertulis di dalamnya sama seperti yang saya pikirkan. Karena awalnya saya
pikir novel ini bakal bercerita tentang seseorang yang masih menyimpan serpihan
kenangan masa lalu, ya biarpun sudah melanjutkan hidup dengan seseorang yang
baru tapi kenangan tentang masa lalu tetap tertata rapi.
Tapi tebakan saya meleset, novel ini ternyata berisi
kumpulan puisi kang Maman yang receh dan sangat menghibur, bahasanya ringan,
dan penuh makna itu yang saya tangkap dari setiap lembar puisi yang saya baca.
Review novel Ada Nama Yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi
Novel Ada Nama Yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi ini
menggunakan sampul hard cover dengan warna abu-abu bergambar payung yang berwarna
kuning pada hujan gerimis.
Isi dalam novel ini terdiri dari 2 babak, babak pertama terdiri
dari bab 1, 2, dan 3 yang lembar demi lembarnya berwarna warni dengan gambar
ilustrasi yang unik. Isi dari bab 1 sampai 3 menurut saya lebih banyak berisi
tentang puisi cinta anak remaja atau yang baru mengenal cinta.
Kemudian babak kedua ialah bab 4 yang berjudul Lampiran
Cinta, berisi tulisan-tulisan pendek yang lebih menjelaskan tentang bab
sebelumnya. Saya suka novel ini secara
keseluruhan dari bab 1 sampai bab 4, membacanya saya seolah sedang diajak
kembali ke masa di mana baru awal-awal mengenal cinta, dan kemudian lanjut
memahami pendalaman arti cinta seutuhnya termasuk hakikat cinta tak harus
memiliki.
Kutipan puisi Ada Nama Yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi
“Prinsip dasar
Jatuh cinta
Seutuhnya
Putus cinta
Secukupnya
Siapkan tisu yang sama
Untuk air mata bahagia
Juga untuk air mata luka
Dalam jumlah yang sama”.
----------
“cinta:
Bukan hanya soal kehadiran
Tapi juga ketidakhadiran
Bukan hanya bicara dan ramai
Tapi juga diam dan sunyi
Bukan hanya soal menguasai
Tapi juga merelakan dan berbagi
Diatas segalanya
Cinta
Adalah ketulusan
Ganjaran keridaan”.
Mencoba Peruntungan Giveaway Novel
Nggak tau kenapa hanya baca judulnya saja saya merasa harus
punya novel ini, waktu itu saya langsung cari-cari info harganya di Instagram, juga
di olshop dan perkiraan harganya sekitar 100ribuan dan sudah masuk keranjang
belanjaan saya, tapi menimbang masih ada hal lain yang sifatnya lebih urgent
jadi novel ini batal saya check out.
Suatu kali teman kasih kabar kalau di akun Twitter kang
Maman sedang mengadakan giveaway dengan hadiah novel Ada Satu Nama Yang Abadi
di Hati Tapi Tak Bisa Dinikah dan jelas saya langsung ikutan dengan harapan
bisa dapat novel idaman. Tapi ternyata semesta berkata lain, saat pengunguman
pemenang nama saya nggak ada disana.
Nggak patah semangat saya mencoba peruntungan kedua kalinya
pas di akun Instagram kang Maman juga buat giveaway yang sama. Baiklah
sepertinya semesta masih memberi saya kesempatan, dan agak terkaget-kaget
karena pagi itu saat buka Instagram ternyata ada notif kalau saya jadi salah
satu pemenang giveaway novel ini. Rasanya campur aduk, antara terharu dan
bahagia. Ya jelaslah saya bahagia karena bisa dapat novel yang selama beberapa
minggu belakangan beneran saya idamkan, dan akhirnya bisa dapat secara gratis.
Berikutnya saya ingin membeli buku yang memaparkan tentang KDRT Pada Wanita dan tentang Kekerasan Verbal karena jujur saya merasa topik ini menarik untuk para wanita baik itu
yang masih muda bahkan sampai yang sudah berumah tangga sekalipun.
Sebagai penutup sekali lagi saya mau mengutip puisi novel Ada
Nama Yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi
“Bersujudlah ke bumi
Karena curhat yang terbaik
Adalah menatap bumi
Dan akan didengar oleh penghuni langit.
Jangan pernah simpan seseorang di dalam hati
Karena kodrat hati selalu terbolak-balik.
Simpanlah ia d dalam doa,
Karena doa tercatat di langit.
Selamanya”.
Posting Komentar untuk "Resensi Novel Ada Nama Yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi"
Posting Komentar