Papua Future Project; Harapan Indah Bagi Anak-Anak Mansinan

 

Papua future project
Jordy bersama anak-anak pulau Mansinan,
Pic by Instagram Papua Future Project


"Pendidikan merupakan hal fundamental yang berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui Papua Future Project, kami ingin memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak untuk mengakses pendidikan dan menurunkan angka buta huruf di masyarakat adat yang ada di Papua Barat demi memajukan peradaban Papua kedepannya". - Jordy.

Jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang menawarkan segala kemudahan. Terletak sekitar 6 KM dari kabupaten Manokwari terdapat sebuah pulau terasing hampir seperti tak berpenghuni, pulau ini memiliki nama pulau Mansinan yang memiliki pesona alam perbukitan yang indah, pantai dengan pasir putih yang begitu eksotis, pepohonan kelapa berbaris menyambut kedatangan siapa saja yang mengunjungi pulau terluar ini, hingga keindahan alam bawah laut yang masih sangat alami dan menawan. 

Selain keindahan panorama alamnya, pulau Mansinan yang berpenduduk 800 jiwa ini juga menjadi tempat wisata dengan nilai historis dan adat istiadatnya yang masih kental. Biarpun tak seterkenal Raja Ampat yang sudah mendunia, tapi pulau Mansinan tetap memiliki keindahannya tersendiri salah satunya ialah warga masyarakat yang selalu memegang teguh adat istiadat yang masih terjaga hingga kini. 

Di area perbukitan terdapat patung Yesus Kristus dengan tinggi hampir 30 meter, dengan tangan merentang menghadap ke arah kota Manokwari. Menjadi simbol tonggak peradaban baru di Papua. Dalam catatan sejarah Injil pertama kali masuk di tanah Papua tepatnya di pulau Mansinan pada tanggal 5 Februari 1855.

Dibalik keindahannya yang begitu memukau, ada permasalahan tentang ketimpangan pendidikan yang dialami anak-anak di Mansinan. Pemerataan pendidikan ini masih menjadi masalah krusial di Indonesia, ketimpangan kualitas pendidikan terlihat begitu nyata terkhusus untuk anak yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) bukan hanya anak-anak saja yang tidak bisa membaca, bahkan orang tua juga buta huruf.

Berawal dari keprihatinan tersebut, Bhrisko Jordy Dudi Padatu hadir guna membantu membawa perubahan untuk sistem pendidikan di wilayah tersebut. 


Papua Future Project
Ketelatenan Jordy mengajarkan literasi
kepada anak-anak - Papua Future Project


Bhrisko Jordy Dudi Padatu

Bhrisko Jordy Dudi Padatu merupakan pemuda penggagas komunitas anak muda berbasis proyek bernama Papua Future Project yang memiliki fokus untuk mengenalkan literasi dan memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak Papua yang belum menguasai pelajaran dasar. Tak muluk-muluk, Pemuda yang akrab di sapa Jordy ini berharap anak-anak di daerah pelosok ini bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak dan nyaman. 

Jordy yang merupakan sarjana lulusan dari President University dengan progam study International Relations and Affairs ini tergugah melihat keterbatasan akses pendidikan, kurikulum yang tidak maksimal, juga tingkat profesionalitas guru yang terbilang masih rendah di pulau Mansinan. 

"kira-kira harus menunggu sampai kapan lagi, kalau cuma berharap sama pemerintah atau pejabat-pejabat untuk melakukan perubahan? karena tugas mereka bukan cuma mengurus bidang pendidikan saja." - Jordy.


Every child matters
Pic by Papua Future Project


Every Child Matters

Didirikan pada tahun 2020, Papua Future Project secara konsisten tidak hanya mengajarkan pada anak-anak berhitung, membaca dan menulis. Tapi juga memberikan pendidikan kesehatan, lingkungan, pengembangan diri, sampai dampak perubahan iklim.

Jordy dibantu para relawan Papua Future Project punya misi memangkas buta huruf anak-anak di pelosok Papua Barat, dan pulau Mansinan termasuk di dalamnya. Jordy dan kawan-kawan rela berlayar menuju pulau Mansinan setiap Minggunya demi mengembangkan mimpi anak-anak pulau Mansinan yang selalu menunggu kedatangannya untuk menimba ilmu. Jordy rela mengorbankan tenaga, waktu, dan uang demi anak-anak Mansinan bisa mendapatkan pendidikan yang layak.


Metode Belajar yang Menyenangkan

Papua Future Project punya kurikulum pembelajaran tersendiri dengan metode kontekstual dengan memberikan materi yang dekat dengan keseharian mereka, dan mengintegrasikan nilai adat sekitar sambil bermain bersama agar pelajaran yang diberikan tidak terasa membebani anak-anak di sana.

"metode belajar Papua Future Project menyesuaikan kemampuan anak-anak di sana, tidak bisa disamakan dengan kurikulum Merdeka yang ditetapkan pemerintah". - Jordy


Papua future project
Anak-anak belajar membuat karya seni dari limbah plastik - Papua Future Project


Pembelajaran kadang dilakukan di alam terbuka seperti tepi pantai, untuk menggabungkan pembelajaran materi dengan pendekatan alam dan juga lingkungan. di Papua Future Project tidak hanya mengajari anak-anak tentang pendidikan formal, tapi anak-anak juga diajak mengembangkan kreatifitas seperti memanfaatkan sampah plastik menjadi aneka kerajinan seperti gelang dll, membuat lukisan dengan menggunakan bahan-bahan yang di dapat dari alam, dan tak lupa juga mempelajari biota laut yang ada di sekitar pulau Mansinan.

para pengajar yang tergabung dalam projek ini juga merasa senang atas respon baik yang diberikan oleh masyarakat adat di Mansinan. Antusiasme anak-anak menjadi dalam proses belajar mengajar menjadi kebahagiaan yang sangat berkesan.


Papua Future Project
Anak-anak Mansinan diajarkan membuat karya seni dengan menggunakan bahan-bahan dari alam - Papua Future Project


Pada awal mulai terbentuknya Papua Future Project, Jordy hanya dibantu oleh 5 orang saja. Tapi Jordy tetap semangat menjalankan niat tulusnya, dan berkat kerja keras dan konsistensinya, Papua Future Project semakin dikenal luas. Kini, sudah ada lebih dari 250 anak muda dari seluruh Indonesia yang turut berpartisipasi sebagai volunteer secara offline maupun online. Untuk pembelajaran tatap muka, setiap minggunya ada sekitar 20 orang yang mengajar di pulau Mansinan.


Bersinergi untuk Kemajuan Bersama

Jordy yang pernah meraih penghargaan Honorary Youth Ambassador Indonesia For New Zealand tahun 2017 ini menjelaskan "untuk memaksimalkan pendidikan di pulau Mansinan, kita juga harus berkolaborasi dan saling membantu. Mulai dari kepala masyarakat adat, kepala sekolah setempat, dan yang terpenting masyarakat. Jangan jadikan pendidikan sebagai burden (beban) tapi pendidikan itu harus jadi bagian kehidupan dari anak-anak".

Papua Future Project memiliki keinginan untuk membuat perubahan yang begitu besar, tidak hanya mendedikasikan waktu dan juga tenaganya mengajar pendidikan dan literasi, Jordi beserta para volunteer melakukan banyak kegiatan, hingga terwujud beberapa program yang berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Diantaranya, ketika memperingati Hari Anak Internasional tahun 2022, Papua Future Project menggandeng HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) dan UNICEF (United Nations Children's Fund) Papua Barat untuk melakukan kampanye Imunisasi Dasar Lengkap di jalan Manokwari. yang bertujuan menumbuhkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya imunisasi, terlebih karena daya cakup imunisasi di Papua Barat masih sangat kurang.

Kolaborasi HAKLI dengan UNICEF lainnya juga dalam bentuk seperti menggalang sosialisasi terkait informasi terkait penyakit malaria, mengajak masyarakat adat untuk memungut sampah berdasarkan jenis, sampai program kesehatan dan sanitasi seperti mencuci tangan dengan bersih dan benar.


Papua Future Project
Pic by Papua Future Project


Penerima SATU Indonesia Award

Apa yang diperjuangan Jordy untuk anak-anak pulau Mansinan tentu bukan hal yang mudah, tapi berkat ketekunannya Jordy terpilih sebagai penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Award ke 13 tahun 2022 untuk kategori pendidikan pada tanggal 28 Oktober 2022. 

Perjuangan Jordy dan kawan-kawan dalam Papua Future Project dipandang mampu membangkitkan semangat anak muda Indonesia untuk melakukan perubahan besar di sekitarnya. Setelah mendapatkan penghargaan tersebut Jordy merasa lebih banyak mata yang tertuju pada Papua Future Project dan untuk kedepannya ingin menjalin kerja sama dan berkolaborasi Papua Future Project.

Dan Papua Future Project ini merupakan satu dari begitu banyaknya gebrakan anak muda yang membawa perubahan besar di Tanah Papua. Kegigihan mereka yang pantang menyerah dalam membangun mimpi anak-anak di pulau Mansinan memang patut diapresiasi sebesar-besarnya. Sekarang saatnya kita membuat perubahan tersebut demi Indonesia yang lebih bersinergi.

Fionaz
Fionaz Hanya manusia biasa yang berusaha jadi bermanfaat untuk sesama. Seorang freelance writer dan blogger, untuk kerja sama bisa dihubungi melalui email: fionazisza03@gmail.com

Posting Komentar untuk "Papua Future Project; Harapan Indah Bagi Anak-Anak Mansinan"